Puisi-puisi Aula Zaky
Suling
Suling bambu.
Terkadang merdu, terkadang ragu.
Manusia juga begitu.
Jambi, 29/6/24
Z
Mata kantuk berlinang air.
Kurus kering berpenyakit wasir.
Tiap petang merenung karir.
Gen Z sering mengeluh, “taila, anjir”.
Jambi, 25/6/24
Sepuntung
Remah-remah daun,
Tergulung di secarik kertas.
Mereka memang terhimpun.
Penjahit itu sangat antusias.
Si jago merah tak asing dengannya.
Panas kerap menggerogotinya.
Tuk melepas kenangan,
Demi memberikan pemahaman.
Penat dan lelah terlepas.
Bagaikan air mengalir,
Dari hulu ke ilir.
Berkata ia “sakitmu kuhempas”.
Dibalikmu terselip kengerian.
Penjahit itu yang berpikir ia diplomat.
Penjahit itu yang merasa dirinya filsafat.
Tak menghiraukan faktamu yang menyakitkan.
Tak banyak kata yang terucap,
Penjahit itu menjadi gagap.
Jambi, 3/6/24