Puisi-puisi Masita Fitri Amalia
Arunika
Pada bintang yang memijar malam
Dalam bisu fajar yang merangkak perlahan
Aku persembahkan
Aku nantikan
Berdatang sinarnya adalah janji
“ Setelah kelam,terang takkan alpa,bukan? “
Tanya atma yang merona
Menghidupkan dunia fana dengan warna
Seperti arunika yang menemani bumantara
Dikala tangisan awan menyambar
Sekejap ia hirap
“ Hirapku akan kembali,sejatinya aku adalah milikmu
Yang ku kiaskan seperti ribuan goresan aksara
Yang tertuang pada kanvas “
Ucap arunika pada bumantara
Jambi 7 November 2025
Metafora
Sejenak ku ratap birunya langit
Biru yang menyimpan berjuta teka-teki
Bagaimana bisa, awan putih yang ku pandang
Lantas membawa ku hanyut
Tak ada lekungan yang lebih indah
Dari pada pelangi
Tak ada hayalan yang lebih riang
Dari pada metafora yang tak usai
Seperti
Menjadi kata tanpa makna
Atau menjadi makna tanpa kata
Jambi 7 November 2025
Amerta
Berjalan di garis takdir
Menyusup ruang yang tak kian pudar
Apakah hidup yang kelabu
Terdapat warna yang padu
Seperti daun berguguran
Hilang tanpa sempat terlihat
Seperti berjalan, mengira abadi
Padahal waktu menarik tali
Sejatinya manusia
Selalu mengharap amerta
Tanpa mengingat kemudian saat
Pasti raga akan hirap
Ruang akan sunyi
Dan larik terakhir tertulis
Hanya jejak fana diatas kehidupan
Jambi 7 November 2025