Puisi-puisi Masita Fitri Amalia
Teratai
Di tepi genangan ku berdiri
Menatap teratai yang tumbuh
Seolah kalbuku berdetak
Menyaksikan ia tumbuh
Tumbuh dengan abadi
Mekar dan berani
Kehidupan kadang serupa genangan
Adakalanya terdiam dan terbuang
Keliling ranah mu lumut pekat
Namun kau tetap mekar
Bak perisai kokoh
Paras dahayu mu selalu kau tebar
Untuk bumantara semata
Begitupun alur kehidupan
Berotasi maupun tetap
Kota Jambi, 7 November 2024
Waktu
Di kala pukul tiga
Suasana bak bising
Satu dua manusia
Bahkan jamak terbilang
Terkumpul dalam satu ruang
Teriakan bising terlontar
Secara sadar ku menatap
Sepasang mata berjatuhan hujan
Satu demi satu arloji ku lewati
Menanti jiwamu kembali berjejak
Namun itu sirna
secara sadar kalbuku berkata
Aku hanya membangun narasi semata
Kota Jambi, 7 November 2024
Senyap
Ku rangkai kata
Ku anyam rasa yang tak berbicara
Rembulan membisik dalam kelam
Menjadi cahaya yang ku puja
Ku genggam kasih yang tak terucap kata
Rinduku mengalir
Bak sungai tanpa muara
Bila takdir tak menginginkan kita bersua
Biarlah cinta ini tetap membara
Tanpa kau tahu
Dalam senyap yang ku harap tidak akan hirap
Kota Jambi, 7 November 2024