Puisi-puisi Meilan Meilani
Retak berpeluk diam
Protes tak lagi punya suara,
Ia mengendap di rongga dada,
Menjadi debu yang kutelan
Setiap kau ulangi luka dengan gaya yang nyaris puisi
Indah, tapi perih.
Ujung Jalan
Rasanya sudah di ujung jalan
namun kenapa tak kunjung sampai?
langkah terasa berat, beban pun diam
seakan bumi menahan kaki yang ingin damai
Sendok dan Sunyi
Aneh, rasanya hambar
padahal sudah ku taburkan sedikit garam yang kupunya
mungkin bukan masakan yang keliru
melainkan rindu yang tak kunjung menyatu
Sendok demi sendok terasa datar
seperti percakapan yang kita bagi terakhir kali
tak ada bumbu, tak ada getar
hanya diam, dan saling menanti
Jambi, 29 Mei 2025
01.12
Meilan Meilani– perempuan kelahiran 18 april 2004 merupakan mahasiswa prodi sastra indonesia. memiliki kepribadian ramah, ceria, dan tak pernah marah. selalu memanfaatkan waktu luang dengan mendengarkan musik, bernyanyi, tidur, dan makan. Selalu berprinsip “kalau kita baik, orang juga bakal baik” walaupun ujung-ujungnya tetap…. lihat kehidupannya di @mlnnmelanii