Puisi-puisi Muhammad Fauzal Akhli
DUNIA BUNGSU
Bu, lihat aku
Aku rasa setiap langkah layaknya bayangan
Yang setiap waktu selalu maju kedepan
Menuju tujuan yang enggan berkesudahan.
Bu, tatap aku
Aku pikir hidup ini hanya tuk mencari makan
Atau tuk membuat hidup jadi mapan
Kian penuh beban dan tekanan.
Bu, peluk aku
Ada pikiran yang tak dapat lagi kutahan
Dilumuri tawa hingga kesedihan
Mengingat diriku jauh dari kesempurnaan.
Bu, ini aku
Seorang anak yang dianggap ber-peran
Kadang selalu termenung di ujung malam
Meratapi dosa dan berharap diampuni Tuhan.
-fauzalbulukaki
TUHAN, GILIRANKU KAPAN?
Orang-orang dengan seragamnya
Duduk santai menghitung laba
Orang-orang dengan pasangannya
Menikmati tawa duka dan bahagia
Keluar tak menunggu hujan reda
Sedang aku masih tetap saja
Tuhan, giliranku kapan ?
Mustahil kau membawaku sejauh ini hanya untuk gagal
Tapi, aku sudah dikejar umur orang tua tuhan
Sampai saat ini aku masih tetap berjalan dan menunggu giliran.
-fauzalbulukaki
DALAM MAAF
Bu,
Maaf ya kalau agak sedikit lambat
Ga bisa secepat yang lain
Soalnya jembatannya aku rakit sendirian
Sungai yang ku hadapkan lebar
Dan aku harus membagi energiku untuk banyak hal.
Bu,
Jalan yang seharusnya lurus awal kemarin
Jadi berliku-liku
Dan ada beberapa perbaikan jalan.
Bu,
Kini perjalanan yang aku tempuh sungguh
Banyak pemandangan indah dan pelajaran
Yang dapat kuambil dipinggiran jalannya
Jadi hanya beribu maaf dulu untuk sementara bu.
-fauzalbulukaki
Pria yang penuh dengan kekhawatiran akan hidup, ia sudah menjalani 4 kali pindah program studi di 2 universitas yang berbeda, sudah sangat nyaman menjalani pendidikan yang ia tempuh sekarang, besar harapan agar semua pembaca tulisan ini dapat mendoakan agar ia bersemangat sampai di hari wisuda dengan mata berkaca-kaca dan bersimpuh kepada kedua orangtuanya, dan tak lupa berterimakasih kepada gudang garam surya yang selalu menemaninya.