Puisi-puisi Muhammad Fauzal Akhli
GERAH CELANA DALAM
Si tuan menjeda peristirahatan dalam ruangan
kondisi pengap tanpa penyejuk ruangan
dan si puan mendeteksi suatu serangan
berfikir seolah tiada pembelaan
Helaian rambut menyambut kemeriahan
akan datang sebuah sentuhan
meraba dari akar pikiran
siapa kawan dan siapa lawan?
Semarak sorakan bersumpah atas nama tuhan
sungguh tak percaya bulan datang berpangkuan
berhasrat hingga lupa akan siksaan
“Neraka itu sudah tutup!” ucap puan dan tuan.
–fauzalbulukali
BESOK
Besok bisa makan apa?
Bisa makan apa besok?
Apa bisa makan besok?
Makan besok, apa bisa?
BESOK BISA APA?
-fauzalbulukaki
SEPERTIGA MALAM
Di sepertiga malam ialah waktu yang malang
Membuat mata terbuka dengan lebar
Mengakui dirinya seterang lampu jalan
Meredupkan cayaha yang membosankan
Di sepertiga malam ialah waktu yang suram
Membuat kepala memanaskan ruang pikiran
Kamar berdinding polosan menjadi tatapan
Seolah hati mengungkapkan perasaan yang kesepian
Di sepertiga malam ialah waktu yang mengenaskan
Membuat jiwa mengeraskan suaranya
Memberikan beban dipikiran yang kusut
Dan selalu membayangkan kehidupan yang penuh keramaian.
–fauzalbulukaki
Muhammad Fauzal Akhli, seorang pria kelahiran 2002, ia sering tertawa tapi bukan gila, ia juga begitu romantis merawat bulu kaki-nya hingga menjadikan nama sosial medianya @fauzalbulukaki, pernah menerima kecupan dari truck hino hijau hingga hidup berdampingan dengan gigi patah depan, hingga sekarang ia masih mencari patahan giginya yang hilang entah kemana.