Puisi-puisi Reffo Argo Bhernando
Cahaya
Tiap pagi gerbang akan dibuka
Domba-domba pasti melompat
Mereka akan berkumpul di bawah pohon
Pak Gembala selalu yakin
Dombanya hanya berteduh di sana
Menghindari panas untuk menyapa angin
Namun Merpati bersumpah
Mereka singgah untuk mendengar cahaya
Entah pada jejak apa yang diberi
“Cahaya akan lahir di antara pohon
Setiap ia bersuara aku akan berkicau”
Ucap Merpati pada Pak Gembala
Dan setiap malam menuju gerbang
Domba-domba akan menjadi hitam
Lalu Pak Gembala menari di bawah pohon
Domba akan singgah di bawah pohon
Merpati akan hidup di atas pohon
Gembala hanya menatap
Domba akan melompat-lompat
Merpati akan berkepak-kepak
Gembala hanya menatap
Domba akan memanjat pohon
Merpati mulai berkicau
Gembala hanya menatap
Domba mulai merusak pohon
Merpati mulai pergi dari sarang
Gembala mulai bergerak
Tangkit Lama, 23072024.
Celengan Cinta
Permisi, Puan.
Keindahanmu, jatuh.
Maaf jika aku lancang
aku memutiknya tanpa sadar.
Bolehkah aku simpan sebentar
dalam celengan cinta.
Akan aku kembalikan
suatu hari nanti
saat akan aku nyatakan.
Jika aku tak kembali
percayalah, aku tersesat
di dalam celengan cinta.
Tangkit Lama, 22122024
Stasiun Pertama
Untuk kesekian kalinya
Kali ini aku pulang
Maafkan aku, Puan
Kereta ku akan tiba
Aku yang memesannya
Semalam masinis berkata
Stasiun depan akan lebih indah
Daripada stasiun pertamaku
Tangkit Lama, 10022025.