Puisi-puisi Reffo Argo Bhernando
Berserah
Pancaran remang di trotoar hari itu
Terdengar syukur keroncongan doa
Dari balik karat sepeda tua
“Aku makan ini atas doa ku
bukan karena kepedihan
tergambar jelas padaku”
Berserah diri Kakek
Tangkit Lama, 03032024
Siklus
Mereka mencoret diri sekadar
pergi dari hina, sedang hinaan
berikutnya lahir dari mereka.
Tangkit Lama, 27042024
Hujan Hari Itu
Mampirku padamu
tak sebatas berteduh
seperti hujan hari itu.
Hujan yang sementara adanya
pada rumput yang terlanjur basah.
Hujan yang bisu terhadap arahnya
namun ia meriuh-riuh dengan pusaran.
Hujan yang menenggelamkan biru
sedang tangan mencoba renang
menggapai genggam di ujung genangan.
Tangkit Lama, 26052024
Yakin
Sebatang pohon
tumbuh dengan ikhlas.
Ditancap dengan kikuk
setelah ia berakar.
Walau daun meronta
terhadap patukkan paruh.
Pohon tetap tersenyum.
Ia yakin hidupnya tercatat
pada napas di selingkung
dan buah yang tumbuh dengan adab.
Tangkit Lama, 28072024