Puisi-puisi Wahyu Cristopan
MARIONETTE
Kita serupa marionette
Bertopang pada utas tali
Memainkan peran di atas pentas
Pasrah dengan alur Sang Pencipta
Sebab kita tak punya daya
Menanti usai sandiwara
Tirai tertutup, cahaya redup
Utas tali terputus
Perlahan
Kerumunan rayap gerogoti raga
Senyap menjelang lapuk
Kita bersisa tumpukan serbuk
Teater Art in Revolt, April 2021
BERLAYAR 1
Hamba berdiri diujung dermaga-Mu
Berlapis 3 kain putih
Suci dan bersih
Bawalah hamba berlayar bersama-Mu
Semua telah kutinggal di belakang
Harta, saudara dan keluarga
Jemputlah hamba dengan bahtera-Mu
Naikan jangkar turunkan layar
Biar angin yang bersamaku meniupnya
Ku terima arah mana yang dituju
Entah ke kiri maupun ke kanan
Menuju karam atau berlabuh di pulau yang Engkau janjikan.
Teater Art in Revolt, 171222
BERLAYAR 2
: Untuk Tuan Rumi
Bawa aku berlayar di samudera rindu
Menuju labuhan yang satu
Tempat di mana keakuan tak berlaku
Bawa aku menuju cercah cahaya
Yang butakan mata hilangkan raga
Tempat di mana semua tampak sama
Bawa aku di bahtera hakikat
Erat kembali janji yang terikat
Yang tak putus hingga akhir hayat
Teater Art in Revolt, 240723
Penulis: Wahyu Cristopan, lahir di Jakarta 16 September 1997. Merupakan lulusan Sastra Indonesia Universitas Jambi. Aktif bersama Teater Art in Revolt (Teater AiR) 2016-sekarang.