TEATER AiR JAMBI MENTAS LAGI: KISI-KISI DARI PIMPINAN PRODUKSI MENJELANG H-1 PEMENTASAN “TUHAN, TOLONG BUNUH EMAK”
GARAPAN DAN NASKAH ”TUHAN TOLONG BUNUH EMAK”
Setelah tahun kemarin berhasil mementaskan ”Tembak” Karya Titas Suwanda yang disutradarai Debby Satria dengan mengangkat isu narkoba. Pementasan kali ini merupakan produksi ke-55 naskah yang dibawa adalah ”Tuhan, Tolong Bunuh Emak” Karya Yessy Natalia yang merupakan naskah pemenang dalam lomba naskah DKJ Tahun 2021.
Naskah ini menceritakan tentang Bekti, seorang pekerja cleaning service yang penghasilannya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia dihadapkan pada pilihan sulit antara merawat ibunya yang menderita kanker tulang, atau memenuhi tanggung jawabnya untuk menghidupi keluarganya. Cerita akan berputar pada bagaimana Bekti memosisikan dirinya antara dua pilihan tersebut dan bagaimana Bekti sebagai kepala keluarga menyikapi masalah yang ada pada keluarganya.
MENGENAI GARAPAN MENJELANG PENTAS
Teater AiR setiap tahunnya akan selalu mengadakan hajatan pementasan tunggal minimal 2 kali dalam setahun. Pada setiap produksi tentunya memiliki strategi-strategi yang dilakukan untuk mementaskan suatu garapan teater. Kali ini, Teater AiR menggunakan pendekatan kolaborasi yang terstruktur antara Sutradara, Tim Manajemen dan Tim Artisitik.
”Hal ini meliputi keputusan besar, serta desain set, anggaran, dan jadwal yang harus didiskusikan dan consensus,” ujar Pimpinan Produksi Tuhan, Tolong Bunuh Emak, Khairul Ni’mah.
Kemudian, dalam prosesnya menuju hajatan pada tanggal 13-14 September 2024 besok, tentunya ada saja tantangan dan halangan yang dihadapi terkait garapan. Pimpinan Produksi membeberkan beberapa tantangan yang terjadi seperti sinkronisasi antara tim kreatif dan teknis. Misalnya, terkadang ada perbedaan interpretasi visi artistik yang diinginakn sutradara dengan apa yang dapat diwujudkan secara teknis atau sesuai anggaran. Namun, hal tersebut dapat di atas dengan menguatkan komunikasi dan pemecahan masalah dengan diskusi.
Untuk menjangkau penonton/audiens di luar komunitas teater, Tim Manajemen menggabungkan promosi online melalui media, serta kerja sama dengan sekolah atau komunitas lokal. Pendekatan interaktif adalah pendekatan yang dirasa cocok untuk mengejar penonton untuk mau menonton pementasan kali ini, seperti megadakan preview eksklusif, juga dapat menarik perhatian penonton baru.
” kami menggunakan strategi digital promosi di media sosial, pembuatan konten video teaser yang menarik, serta penggunaan hastag kampanye. Kami juga bekerja sama dengan media lokal dan influencer untuk memperluas jangkauan,” ujar Khairul Ni’mah.
Berkenaan dengan itu untuk menyebarluaskan informasi terkait pementasan ini, Tim manajemen bekerja sama dengan media lokal untuk mendapatkan liputan editorial dan wawancara dengan para pemain atau sutradara. Selain itu juga menggandeng sponsor lokal untuk mendukung produksi sekaligus memanfaatkan jaringan mereka dalam promosi.
SESUDAH MENTAS JANGAN HILANG BEGITU SAJA
Terkadang setelah menonton suatu pementasan akan ada dua kemungkinan yang akan terjadi ketika kita rasakan, terkesima karena bagus atau merengut karena kurang bagus, tapi hal tersebut hanya sampai diomongan antar teman atau komunitas saja setelah itu hilang.
Di dalam pementasan kali ini pimpinan produksi menginginkan feedback atau kritikan terhadap pementasan. Hal ini perlu dilakukan karena kebutuhan peningkatan kualitas produksi untuk garapan selanjutnya. Maka, nanti diharapkan penonton tidak berhenti saat menonton saja, melainkan ada dialektika yang terjadi setelah pementasan ini berakhir.
”Kami mengumpulkan masukan melalui survei penonton, review dari media, dan diskusi dengan kritikus teater untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.” tegas Khairul Ni’mah.
SESUATU YANG DIHARAPKAN
Pada garapan ”Tuhan, Tolong Bunuh Emak” terdapat harapan yang difokuskan pada penyajian yang kuat pada cerita, serta relevan dengan isu-isu terkini yang dikemas dengan elemen visual dan artistik yang segar. Selain itu juga mengandalkan promosi kreatif untuk membedakan diri dari kompetisi dan berusaha memberikan pengalaman yang unik bagi penonton.
JANGAN LUPA NONTON
Sebagai penutup, sedikit pengingat kembali
Jangan lupa untuk nonton “Tuhan, Tolong Bunuh Emak”
Karya Yessy Natalia
Sutradara Windy Kaunang
Jumat, 13 September 2024
Pukul: 15.30 WIB
Sabtu, 14 September 2025
Pukul: 15.30 WIB & 19.30 WIB
Gedung Teater Arena, Taman Budaya Jambi