Teater Kuju Mengangkat Tradisi Butandang dalam Pertunjukan Terbaru: Proses Kreatif dan Harapan untuk Terus Berkarya
Setelah tahun kemarin berhasil membawa naskah dengan judul Kasih Sekampung yang menceritakan percintaan yang problematik dan dibalut dengan tradisi dan budaya Jambi, Kali ini mereka akan mengangkat tradisi dari Kabupaten Kerinci, yaitu Butandang. Tradisi ini berasal dari masyarakat Kerinci dalam mencari pasangan hidup. Tradisi ini dapat dijelaskan sebagai berikut: seorang pria akan mendatangi rumah wanita idamannya. Dalam proses mencari jodoh ini, ada banyak hal yang harus diikuti, seperti berkomunikasi menggunakan pantun hingga memakai sarung.
Sejak tahun 2018, Teater Kuju selalu menggunakan naskah-naskah karya mereka sendiri. Pada tahun 2018, mereka menggunakan naskah “Arwah Si Jontu” karya Winda Diana Putri. Pada tahun 2023, mereka membawa naskah “Kasih Sekampung” karya Ridho Ramadhan. Hingga pada tanggal 8 Juni 2024 ini, mereka masih menggunakan naskah karya mereka sendiri dan kali ini Butandang menjadi pilihan.
KENAPA BUTANDANG DAN PROSES KREATIF KUJU
Butandang” adalah naskah yang ditulis oleh Rilect Amigos, seorang asli Kerinci yang berasal dari desa Siulak. Pengangkatan naskah ini dilakukan karena sedikit orang yang mengetahui tentang tradisi ini. Melalui naskah ini, penulis berharap agar anak muda zaman sekarang dapat mengetahui lebih banyak tentang tradisi Butandang.

Namun, di sisi lain, sutradara, yaitu Nabila ingin lebih jauh mengangkat isu mengenai perbedaan derajat yang ada dalam masyarakat. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap status sosial, seperti jabatan, golongan, dan keturunan. Dinamika semacam ini, baik secara sadar maupun tidak, pasti ada dalam masyarakat kita, baik dulu maupun sekarang.
Dalam garapan kali ini, proses latihan sudah dilakukan sejak tiga bulan yang lalu. Dimulai dengan casting yang aktornya merupakan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia angkatan 2022 dan aktor yang didapatkan adalah aktor-aktor terbaik yang siap untuk mementaskan “Butandang”
Proses-proses seperti membongkar naskah sempat dilakukan, guna menyesuaikan adegan yang sulit dilakukan secara teknis agar lebih memungkinkan untuk direalisasikan di atas pentas dengan sangat mudah dengan sumber-sumber yang disediakan. Selain itu, pembongkaran naskah juga dilakukan untuk menambah atau menghapus suatu adegan untuk meningkatkan alur cerita, memperkuat tema, atau menghilangkan bagian yang kurang penting. Ini membantu menghasilkan pertunjukkan yang lebih padat dan menghibur.
HARAPANNYA HARUS MENTAS TERUS
Kehadiran produksi baru dari Teater Kuju ini, sebagaimana yang terjadi tahun lalu juga, menandai kebangkitan kembali dari tidur panjangnya. Meskipun keberadaannya ada, namun tidak mencolok. Besar harapan untuk Teater Kuju yang dulu dianggap sebagai teater kampus yang cukup aktif hadir dalam dinamika perteateran Jambi akan terus aktif sampai kapan pun.
Meskipun pementasan kali mungkin dipandang sebagai bagian dari kurikulum “mata kuliah” bagi mahasiswa Sastra Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan bahwa produksi ini bisa menjadi pemicu untuk pementasan tunggal berikutnya. Bukan sekedar berpartisipasi dalam kompetisi, tetapi juga menciptakan karya-karya pementasan tunggal.
INFORMASI LEBIH LANJUT
Pementasan “Butandang” akan diadakan pada tanggal 8 Juni 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jambi Sungai Kambang. Ada dua pertunjukkan yang tersedia, pukul 15.30 dan 19.30 WIB. Kami sangat menyarankan untuk menonton bersama-sama dengan teman-teman Anda, karena dijamin ada adegan komedi yang menggelitik. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk bersenang-senang dan ikut tertawa! Untuk memesan tiket, silakan hubungi kontak yang tertera pada poster di atas.